Maraknya isu penculikan terhadap anak, KPPA buka suara dan minta keluarga untuk lebih waspada

- Jumat, 3 Februari 2023 | 07:30 WIB
Foto: Sumatera Insider/ Dok. PMJ News, Net, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar
Foto: Sumatera Insider/ Dok. PMJ News, Net, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar

SUMATERA INSIDER-Maraknya isu penculikan anak di beberapa daerah di Tanah Air membuat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ikut menanggapi hal tersebut.

Tentunya dengan maraknya isu penculikan di sejumlah daerah ini membuat para prangtua menjadi cemas dan resah.

Nahar selaku Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, menyebutkan jika adanya fenomena penculikan anak yang tidak terlaporkan.

Baca Juga: Final, Anies Capres Koalisi Perubahan! Ketua Bappilu Demokrat: Ini kehendak sejarah yang tidak bisa diubah

Menurut Nahar penculikan yang tidak terlaporkan tersebut justru lebih parah, karena pihak keluarga korban tidak melakukan pencarian karena dianggap anak akan kembali.

"Yang harus diwaspadai dia kehilangan anak lalu anggap tidak perlu dicari, kemungkinan itu ada nggak? Contoh di komunitas tertentu sudah biasa anak pergi pulangnya kapan-kapan. Itu bisa jadi nggak dicari," ungkap Nahar, seperti yang dikutip Sumatera Insider dari PMJ News pada Jumat 3 Februari 2023.

Lebih lanjut, Nahar menegaskan jika sangat penting respon cepat dalam kasus penculikan terhadap anak-anak.

Baca Juga: Indonesia total loloskan 8 wakil di perempat final Thailand Master 2023

Deputi Bidang Perlindungan Kusus Anak itu mengaharapkan agar pihak keluarga cepat melapor ketika kehilangan anak atau anggota keluarga lainnya.

Hal ini dikarenakan timing waktu ini dapat menentukan anak kembali dengan selamat atau tidak.

"Pencarian ketika diculik harus cepat, karena ada korban yang ditemukan sudah meninggal, ujar Nahar.

Kemudian tidak lupa Nahar pun mengingatkan agar kewaspadaan keluarga dan lingkungan terus ditingkatkan.

Baca Juga: Penggemar Roberto Firmino di Liverpool tunggu sampai akhir februari

Apalagi, dia mengamati ruang penculikan anak terbuka karena semakin sempitnya anak bermain.

"Semakin terbatasnya orang tua dan lingkungan kontrol anak-anak di lingkungan mereka sendiri. Maka beberapa kasus ngajak anak dengan iming-iming, misal eskrim," jelas Nahar.

Halaman:

Editor: Hilma Rahmawati

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X